pemeriksaan cholesterol darah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kolesterol
adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang
sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang
memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi,
sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh
( www.infopenyakit.com)
Kesehatan
memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan
yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai
pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui
dengan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya
kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan(www.ningharmanto.com).
B. Ruang
Lingkup
Kolesterol adalah suatu molekul
lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita
ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Dilihat dari struktur
kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks. Sebagian besar
kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di
hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari
makanan.
Kolesterol terbagi
menjadi dua yaitu kolesterol LDL yang mengangkut kolesterol dari hati,
tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang memerlukan. Sedangkan HDL
mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke hati untuk diproses
kembali atau dibuang dari tubuh.
Ada beberapa penyebab
kolesterol tinggi diantaranya adalah usia dan jenis kelamin, pola makan, berat
badan, kurang bergerak, penyakit tertentu, merokok dan riwayat penyakit
keluarga.
Kadar
kolesterol di dalam darah sangatpenting untuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol
yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan
LDL. Sementara untuk Trigliserida sendiri pnting pula diperhatikan untuk
terpantau harus diangka yang tetap rendah.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk
memberitahukan kepada teman-teman agar dapat memahami dan mempelajari
Pengertian Kolesterol, Jenis Kolesterol, Penyebab Kolesterol dan lain - lain.
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui seberapa banyak orang
yang telah mengetahui kolesterol
2. Untuk mengetahui betapa bahayanya
kolesterol yang tinggi bagi tubuh
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kolesterol
4. Untuk mengetahui penyebab kolesterol dan
penanganannya
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi
dan mengontrol kolesterol dalam tubuh.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Kolestrol
Kolesterol
merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dapat ditemukan diseluruh tubuh
dan berperan penting terhadap terhadap
fungsi tubuh sehari-hari (Simple Guide kolesterol,2007).
Selain itu,
kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang sesungguhnya
diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen esensial dari
setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar.
Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk mencerna
lemak, dan merupakan bahan pembentuk yang darinya tubuh membuat kalenjar
adrenal dan hormon seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar
dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada
dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.
Kolesterol
dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit kolesterol
tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di bawah 135 bisa
merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat
(akibat bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau
“penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar
kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan dengan kanker dan gangguan
fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan.
Jika jumlah
lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh, kolesterol bisa
disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi berbahaya bagi
tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200, merupakan
faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.
Hubungan
antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena kenyataannya
bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol. Kolesterol dibawa
melalui aliran darah dalam dua komponen protein : lipoprotein berdensitas
rendah (Low Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi (High
Density Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol yang “jahat”, atau merusak,
karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah dimana
kolesterol itu kemudian tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri.
Sedangkan HDL dianggap “baik”, atau melindungi, karena membaawa kolesterol dari
dinding arteri ke hati, di mana kolesterol dipecah untuk dibuang dari tubuh.
B. Sistem Pengangkutan Kolesterol
Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri
didalam tubuh karena tidak larut dalam air. Oleh karena itu, kolesterol
diangkut sebagai bagian dari struktur yang bernama lipoprotein. Bayangkan
lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh kita.
Kolesterol itu sendiri tidak berubah.
Pengangkutan kolesterol, yaitu ‘ kereta’ atau lipoprotein, yang menentukan apa
yang terjadi dengan kolesterol yang bawanya. Kolesterol LDL mengagkut
kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang memerlukan.
LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak di dalam darah. Sedangkan
kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya
kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang
juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol LDL, kadar trigliserida yang tinggi
juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit vaskuler
lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini batasannya di atas
1,7 mmol/L), seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi, kolesterol LDL
tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai walaupun
kadar trigliserida yang tinggi membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin
bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering
terjadi pada penyandang diabetes atu prediabetes. Penigkatan kadar trigliserida
juga membuat kolesterol LDL semakin merusak dan bersifat toksis pada dinding
arteri (semakin menjadi jahat) dan mengurangi efek menguntungkan kolesterol HDL
yang baik.
Kadar trigliserida dalam darah
seringkali dikelompokkan bersama kadar kolesterol. Trigliserida merupakan lemak
yang terdapat pada daging, produk susu, dan minyak goreng, serta merupakan
sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga ditemukan dalam simpanan
lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati. Seperri kolesterol,
trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL,
HDL, dan trigliserida disebut ‘lipid darah’.
C. Kadar kolesterol terbagi
menjadi 2 (dua) bagian:
a. Kolesterol HDL (High-Density
Lipoprotein), merupakan “kolesterol baik” karena kemampuanny Kadar kolesterol
HDL diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin
rendah resiko untuk mendapat serangan jantung atau stroke karena kolesterol HDL
fungsinya untuk membersihkan pembuluh darah arteri. Kolesterol jenis ini
mengikat ke kolesterol jahat dan membawanya ke liver, dimana ia disaring keluar
dari
tubuh.
b. Kolesterol LDL (Low-Density
Lipoprotein) atau “kolesterol jahat” yang membuat endapan dan menyumbat arteri.
sehingga meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Agar lebih mudah
mengingatnya, bayangkan saja bahwa huruf L pada LDL adalah “Lousy” yang berarti
jelek. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan
semakin rendah, akan semakin baik.
D. Nilai normal pada pemeriksaan
kolesterol total :
1.
Kolesterol
LDL
Nilai normal kolesterol
LDL bergantung kepada jumlah faktor risiko seseorang terhadap PJK (Penyakit
Jantung Koroner). Semakin banyak jumlah faktor risikonya, maka semakin rendah.
Kolesterol LDL yang harus diturunkan:
* Jika jumlah faktor risiko PJK 0-1 , maka kolesterol LDL < 160 mg/dl
* Jika jumlah faktor risiko PJK > 2, maka kolesterol LDL < 130 mg/dl
* Jika seseorang ada riwayat PJK ataupun Diabetes, maka kolesterol LDL < 100 mg/dl
* Jika jumlah faktor risiko PJK 0-1 , maka kolesterol LDL < 160 mg/dl
* Jika jumlah faktor risiko PJK > 2, maka kolesterol LDL < 130 mg/dl
* Jika seseorang ada riwayat PJK ataupun Diabetes, maka kolesterol LDL < 100 mg/dl
2.
Kolesterol
HDL
: >
40 mg/dl
3.
Trigliserida : 60 - 150 mg/dl
• merupakan Triester dari gliserol (triasil gliserol)
• terdapat hampir di seluruh bagian tubuh terutama di jaringan adipose
• kadarnya dipengaruhi usia, obesitas, dan jenis kelamin
• enzim yang berpengaruh terhadap metabolisme lemak
> lipoprotein lipase
• terdapat pada endotel kapiler
fungsinya memecah trigliserida darah menjadi asam lemak dan gliserol
> Hormon Sensitif lipase Interseluler
• terapat dalam jaringan lemak
• merupakan Triester dari gliserol (triasil gliserol)
• terdapat hampir di seluruh bagian tubuh terutama di jaringan adipose
• kadarnya dipengaruhi usia, obesitas, dan jenis kelamin
• enzim yang berpengaruh terhadap metabolisme lemak
> lipoprotein lipase
• terdapat pada endotel kapiler
fungsinya memecah trigliserida darah menjadi asam lemak dan gliserol
> Hormon Sensitif lipase Interseluler
• terapat dalam jaringan lemak
4.
Kolesterol
Total : < 200 mg/dl
E. Efek
Kolesterol Bagi Tubuh
Riset selama
dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi dalam sel-sel yang
melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang menyumbat arteri. Kini
diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu
berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam tubuh tidak dapat menetralkan molekul-molekul
tak stabil yang berubah secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas
terjadi secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap
polutan lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia, obat bebas dn obat resep
dokter, logam berat, dan stres.
Tanpa
perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung dengan oksigen
dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam dinding arteri
radikal bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi dinding
arteri, yang memulai proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan
pembentukan plak. Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama sekali
menutup arteri yang terkena atau pecah dan hancur, menyebabkan angina, dan
mungkin, serangan jantung stroke.
Karena
kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan jahat (LDL),
pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah LDL
dan HDL yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, semakin tinggi risiko
penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin
rendah risiko masalah jantung.
F. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
Kadar
kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol
yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk menghadapinya,
kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih
sempit. Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan kolesterol, konsumsi
lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol darah
secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk susu merupakan sumber utama
kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu, lemak jenuh yang telah
digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga tepung
telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji), mengandung
jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah.
Makanan dan
keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol yang tinggi
:
1. Kekurangan asam amino akibat asupan
protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E,
selenium, dan seng) akibat rendahnya asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan
yang berhubungan dengan vitamin B)
akibat pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat
asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak
olahan secara berlebihan (lemak babi, lemak untuk kue kering atau shortening,
minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin, dan lain-lain) yang ditemukan
pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan
(jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan
ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan
buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA,
estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat
infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau aktivitas oksidatif.
G. Faktor
Penyebab Kolesterol Tinggi
Ada beberapa
kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi dan dapat juga
dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan. Dibawah ini
beberapa faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi :
USIA DAN JENIS
KELAMIN
Peningkatan
kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi dalam
proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin banyak waktu yang
kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia
pada pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat pada usia
usia antara 45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol
tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun. Kecenderungan ini menunjukkan
penyakit jantung yang berbeda antara pria dan wanita, dengan kejadianpenyakit
jantung koroner pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan pria.
POLA MAKAN
Orang yang
paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang menerapkan
pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi. Lemak jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju,
dan krim) meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat menurunkan kadar
kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh
(menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda) dan
makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat
membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat daripada menggoreng
juga dapat dilakukan.
BERAT BADAN
Berat badan
berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk
kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
KURANG BERGERAK
Tubuh manusia
didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak.
Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL
(kolesterol baik).
PENYAKIT
TERTENTU
Bisa saja kita
sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol masih tinggi.
Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
MEROKOK
Merokok dapat
menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol
jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak
dikendalikan bisa berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi
(detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula
dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan
masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.
RIWAYAT
PENYAKIT KELUARGA
Hiperkolesterolemia
familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi yang bersifat
diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar kolesterol yang tinggi
tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan
untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol yang sangat
tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di bawah nilai
tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit
kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.
H. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke
Akibat Kolesterol
Jika kadar
kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya
penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol
dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang
menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai
aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika
penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah
ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut
sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot
jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan
timbullah gagal jantung.
Selain
kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung
adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit
tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan).
Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), dan yang diketahui
memiliki riwayat keluarga menderita
penyakit jantung.
Adapun gejala
penyakit jantung adalah :
a. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit,
terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat menjalar ke lengan kiri,
leher, dan punggung
b. Tercekik atau sesak berlangsung lebih
dari 20 menit.
c. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa
sampai pingsan
Gejala akan berkurang dengan istirahat dan
bertambah berat dengan aktivitas. Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah
otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari derajat
serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
1. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba
menjadi tidak tepat
2. Gejala stroke berat :
a. kelumpuhan
anggota gerak tubuh
b. wajah
menjadi tidak simetris
c. jika terjadi
pendarahan otak dapat menyebabkan kematian
gejala-gejala
stroke memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh pada derajat yang lebih
berat.
I.
Penanganan Hiperkolesterol
Makanlah
makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated fatty acid)dan PUFA
(poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan
pertahankan berat badan ideal.
Apabila
pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka
kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu:
1. Golongan asam fibrat à Gemfibrozil,
Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl
dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko
penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestiramin
(Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan
cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran
darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à
Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin,
Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara
menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate,
suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat
mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat
diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL
selain itu juga meningkatkan HDL dengan cara
mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
J.
Cara Mengontrol Kolesterol
Kadar
kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena dengan demikian
status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol
yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan
LDL. Sementara untuk Trigliserida sendiri penting pula diperhatikan untuk
terpantau harus diangka yang tetap rendah.
Kolesterol HDL
dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar kolesterol
LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan
plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL.
Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK
(Penyakit Jantung Koroner) dan stroke sangat erat berhubungan dengan kadar
kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari
dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing
manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor
bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan
atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah
lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti
merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan
gangguan.
K. Cara
Mencegah Kolesterol
Kolesterol dikatakan sebagai
pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung,
hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh,
kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit.Berikut
langkah-langkah yang diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah
:
1.
Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara
reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang
berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130,
dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak
konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan
untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani
terapi pengendalian kolesterol.
2.
Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih,
menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol
darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu
proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya
mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang
berarti. Mengurangi 2,5 �
4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet
ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 �0,5 kg dalam seminggu.
3.
Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar
kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga
ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL.
Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam
seminggu.
4.
Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar
kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda
menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan konsumsi lemak,
melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang
mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak
Zaitundan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa
jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan
meningkatkan HDL.
5.
Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan
sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu.
Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi
multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan
menurunkan risiko penyakit jantung.
PERANPERAWAT
Jika anda telah diagnosis
memiliki kadar kolesterol tinggi, ada beberapa cara untuk menangani kolesterol
tersebut :
1. Melakukan perubahan gaya hidup (seperti
menerapkan pola makan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan sehat bagi
jantung, meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi berat badan dan berhenti
merokok).
2. Mengonsumsi obat penurun kadar kolesterol
3. Melakukan konsultasi dengan dokter atau
perawat untuk mendapatkan saran medis.
Sedangkan bagi anda yang belum mengalami
masalah kolesterol tinggi anda dapat melakukan beberapa cara untuk
mengantisipasi terjadinya kolesterol tinggi yaitu :
1. Mengikuti seminar-seminar kesehatan
sehingga semakin banyak pengetahuan anda mengenai kesehatan akan memudahkan
anda untuk menanganinya
2. Berperan aktif dalam program dokter dalam
melakukan penanganan kolesterol dan ajukan berbagai pertanyaan kepada dokter
seputar kolesterol dan penyakit lain
3. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap
kolesterol untuk menilai risiko kardiovaskuler anda
4. Mewaspadai terhadap komplikasi kolesterol
yang muncul dan perhatikan tanda-tanda peringatan awal terjadinya kolesterol
tinggi
5. Mengurangi berat badan jika anda
kegemukan
6. Menerapkan pola makan yang dapat
menurunkan kadar kolesterol dan sehat bagi jantung anda
7. Melakukan olahraga yang teratur
8. Berhenti merokok jika memang anda pecandu
rokok.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kolesterol adalah suatu molekul
lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Jumlah kolesterol
yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh
kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat
terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam
darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol
kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab
lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah
penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh
kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari
gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui
dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah adalah : Mengetahui kadar
kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin, Berkenalan
dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.
B. SARAN
Demikian yang dapat saya tulis
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi
saya dan khususnya juga untuk para pembaca sebagai pengetahuan terhadap
kolesterol bagi tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Lars Heslet.1991.kolesterol(judul
asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc.jakarta
www.infopenyakit.com
www.addaun.com
www.ningharmanto.com
www.trubus-online.co.id
www. Thesimpleguides.com
Braverman, E. and Braverman, D.2006.
Penyakit Jantung & Penyembuhannya secara Alami. Penerbit PT Bhuana Ilmu
Populer.Jakarta
Comments
Post a Comment