Gula Darah
PEMERIKSAAN
GULA DARAH
A.
Definisi Gula Darah
Didalam darah terdapat zat glukosa,
glukosa ini gunanya untuk dibakar agar mendapatkan kalori atau energi. Sebagian
glukosa yang ada dalam darah adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian
lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Glukosa yang ada di
usus bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat
tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti atau dari yang
lain.
B.
Metabolisme
Gula
Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk
melalui dinding usus halus kedalam aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan
diubah dalam tubuh menjadi glukosa. Glukosa merupakan hasil akhir dari
pencernaan dan diabsorbsi secara keseluruhan sebagai karbohidrat. Kadar glukosa
dalam darah bervariasi dengan daya penyerapan, akan menjadi lebih tinggi
setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak ada makanan yang masuk selama
beberapa jam.
Glikogen dapat lewat dengan bebas keluar
dan masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai
sumber energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin
(suatu hormon yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali
menjadi glukosa oleh aksi dari glukogen (hormon lain yang disekresi oleh
pankreas) dan adrenalin yaitu suatu hormon yang disekresi oleh kelenjar
adrenalin.
C.
Proses
Pemeriksaan Gula Darah
Proses pemeriksaan
glukosa meliputi :
1.
Pra analitik
Pra analitik
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang pengambilan, persiapan,
penyimpanan, dan pengiriman spesimen.
a.
Persiapan
pasien secara umum yaitu :
1) Pasien dianjurkan berpuasa 8-12 jam.
2) Obat yang dikonsumsi pasien
a)
Untuk
pemeriksaan sampel darah, pasien tidak boleh minum obat 4-24 jam.
b)
Untuk spesimen
urin, pasien tidak boleh minum obat 48-72 jam.
c)
Untuk
pengobatan yang tidak mungkin dihentikan diberi tanda khusus oleh pekerja
laboratorium.
3) Menghindari aktivitas fisik.
4) Memperhatikan efek postur, dianjurkan duduk dengan tenang
10 sampai 15 menit kemudian spesimen
diambil.
b. GDP (Gula Darah Puasa)
1)
Pasien berpuasa 8-12 jam sebelum tes.
2)
Semua obat dihentikan, bila ada obat
yang harus diberi ditulis pada formulir permintaan tes.
c. GD2PP
1)
Dilakukan 2 jam setelah tes GDP.
2)
Pasien dianjurkan makan makanan yang
mengandung 100 gram karbohidrat sebelum tes.
d. GDS (Gula Darah Sewaktu)
Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan
tanpa persiapan yang bertujuan untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa
puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan. Persiapan
sampel tes glukosa darah yaitu :
1)
Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan
pada pagi hari.
2)
Sampel tes sering atau dikontrol DM :
plasma vena, serum/darah kapiler. Sampel tes diagnostik : plasma vena.
3)
Sampel plasma stabil kurang dari 1 jam.
Bila lebih dari 1 jam akan mengakibatkan konsentrasi glukosa turun.
4)
Sampel serum stabil kurang dari 2 jam.
2.
Analitik
Analitik adalah
segala sesuatu yang menyangkut cara kerja pemeriksaan glukosa darah meliputi
metode tes glukosa, prinsip pemeriksaan, alat dan bahan serta cara kerjanya.
a.
Metode tes
Glukosa Darah :
”GOD”-PAP : Tes Enzimatik
Photometric
b.
Prinsip :
Penentuan
glukosa setelah oksidasi enzimatik oleh oksidasi glukosa. Indikator
kalorimeteri merupakan quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine dan
fenol oleh hidrogen peroksida dibawah perlakuan katalik dari peroksidasi.
GOD
Glukosa
+ O2 asam glukonik + H2O2
POD
H2O2 +
4-aminoantipyrine + fenol Quinoneimin
c.
Alat dan Bahan
Tes Glukosa Darah
1) Fotometer 5010 (semi automatik)
2) Mikropipet 1000 µL, 10 µL.
3) Tabung mikro
4) Stopwach
5) Rak tabung
6) Plasma vena (sampel)
7) Reagen glukosa
d.
Cara Kerja
1) Dipipet 1000 µL reagen glukosa kemudian dimasukkan ke
dalam tabung mikro.
2) Dipipet 10 µL sampel lalu dimasukkan ke dalam tabung
mikro yang telah terisi dengan reagen glukosa lalu diletakkan tabung tersebut
pada rak tabung kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37oC.
3) Dibuat program untuk tes glukosa dimana tes berjalan
secara automatik.
4) Dibaca hasil yang diperoleh secara fotometrik.
3.
Pasca analitik
Pasca
analitik adalah kegiatan akhir dari proses analisis suatu sampel. Kegiatan
pasca analitik meliputi pembacaan hasil.
Nilai Rujukan Pemeriksaan Glukosa
Tes
|
Rujukan
|
GDS
|
< 180 mg/dL
|
GDP
|
70-110 mg/dL
|
GD2PP
|
< 140 mg/dL
|
Interpretasi
hasil pemeriksaan glukosa meliputi :
Gula dara normal ( 70-110 mg/dL )
Gula darah rendah ( hipoglikemia, 40-50 mg/dL )
Gula darah tinggi ( hiperglikemia, >130 mg/dL )
D. Tinjauan
Klinis Glukosa
Penyakit yang ditimbulkan jika kadar
glukosa darah meningkat adalah diabetes melitus (DM). Sedangkan penyakit yang
ditimbulkan jika kadar glukosa dalam darah menurun adalah hipoglikemia.
1.
Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit
dimana kadar glukosa (gula
sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
insulin secara adekuat.
Diabetes terjadi
jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar
gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat
terhadap insulin.
Gejala
awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi.
Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke
air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan
untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal
menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering
berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
Akibat
poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar
kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan.
Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar
biasa sehingga banyak makan (polifagi).
Gejala lainnya adalah pandangan kabur,pusing, mual dan berkurangnya ketahanan
selama melakukan olah raga
2. Hipoglikemi
Hipoglikemia merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya kandungan glukosa normal dalam darah. Hipoglikemia
bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau
melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan. Jika kadar gula darah
terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak.
Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai
membuat glukosa dari glikogen
yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin),
yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan
gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit
kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena
dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera
otak menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan
gula.
Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah
:
·
Rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba
·
Sakit kepala
·
Kecemasan yang timbul secara tiba-tiba
·
Badan gemetaran
·
Berkeringat
·
Bingung
·
Penurunan kesadaran, koma.
Comments
Post a Comment