pemeriksaan kadar albumin darah
TUGAS KIMIA KLINIK
ALBUMIN
PEMBAHASAN
A.
Albumin
Albumin adalah jenis protein monomer yang
larut dalam air atau garam dan mengalami koagulasi
saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur,
disebut albuminoid.
Pada manusia, albumin
diproduksi oleh retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin, kemudian diiris
oleh badan
Golgi untuk disekresi
memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L
dengan waktu
paruh sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD
dan terdiri dari 584 asam amino tanpa karbohidrat.
Gen untuk albumin
terletak pada kromosom
4, dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida
dengan 15 ekson yang terbagi ke dalam 3 domain
simetris, sehingga diperkirakan merupakan triplikasi dari domain
primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi menjadi masing-masing 2
sub-domain.
Mutasi pada gen ini
dapat mengakibatkan berbagai macam protein dengan fungsi yang tidak beraturan
oleh karena perubahan sifat pada domain penyerapnya. Oleh karena itu, spesi reaktif oksigen,
spesi reaktif nitrogen
dan produk dari hasil reaksi dengan biomolekul
lain seperti produk peroksidasi lipid, terjadi secara
fisiologi
dan patofisiologi dengan adanya
albumin.
B. Fungsi Albumin
1.
Memelihara tekanan onkotik. Tekanan
onkotik yang ditimbulkan oleh albumin akan memelihara fungsi ginjal dan
mengurangi edema
pada saluran pencernaan dan dimanfaatkan dengan
metode hemodilusi untuk menangani
penderita serangan stroke
akut.
3.
Mengusung hormon lain,
khususnya yang dapat larut dalam lemak
4.
Mengusung asam lemak
menuju hati
5.
Mengusung obat-obatan dan
memperpendek waktu paruh obat tersebut
6.
Mengusung bilirubin
7.
Mengikat ion Ca2+
8.
Sebagai larutan
penyangga
9.
Sebagai protein radang fase-akut negatif.
Konsentrasi albumin akan menurun sebagai pertanda fase akut respon kekebalan tubuh setelah terjadi
infeksi, namun
bukan berarti bahwa tubuh sedang dalam keadaan kekurangan nutrisi
- Pengambilan Spesimen
1. Penyiapan
Serum
Dimasukkan darah ke dalam tabung
sentrifuge kemudian disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000
rpm,diambil serum darah dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2.
Pengukur absorban blanko
Dipipet 10
µL aquadest ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 µL reagen Albumin,
diinkubasi pada suhu 25OC selama 15 menit dan diukur absorban pada
spektrofotometer.
3. Pengukur absorban
standar
Dipipet 10
µL larutan standar ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 µL reagen Albumin,
diinkubasi pada suhu 25OC selama 10 menit dan diukur absorban pada
spektrofotometer.
4. Pengukur absorban
sampel
Dipipet 10
µL aquadest ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 µL reagen Albumin,
diinkubasi pada suhu 25OC selama 10 menit dan diukur absorban pada
spektrofotometer.
- Pemeriksaan Albumin
Metode : Bromocresol Green ( BCG Method ).
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar Albumin dalam mg/dL.
Prinsip :Bromocresol green dengan albumin dalam
buffer citrat membentuk komplek warna. Absorben dari komplek ini
sebanding dengan konsentrasi albumin dalam
sampel.
Cara kerja:
a. Panjang gelombang : Hg 546 nm
b. Factor :
4,0
c.
Program : c/st
d.
Pengukuran : blanko reagen.
Dimasukkan
ke dalam tabung berlabel :
Blanko
|
Standar
|
Sampel
|
|
Blanko
Standar Sampel
|
1000µl
-
-
|
1000 µl
10 µl
-
|
1000 µl
-
10 µl
|
Campur, inkubasi 10 menit
pada suhu 20°C-25°C. Ukur absorban standar dan sampel terhadap reagen blanko
dalam waktu 30 menit.
|
- Nilai Rujukan Data Klinis
1.
Dewasa :
3,5 – 5,0 g/dL
2.
Bayi baru lahir :
2,9 – 5,4 g/dL
3.
Bayi :
4,4 – 5,4 g/dL
4.
Anak - anak :
4,0 – 5,8 g/dL
- Faktor yang Dapat Mempengaruhi Temuan Laboratorium
1.
Diet tinggi lemak sebelum
dilakukan pemeriksaan.
2.
Sampel darah hemolisis.
3.
Pemipetan yang tidak tepat
G. Penyakit yang Disebabkan Oleh Kadar Albumin yang Tinggi
1.
TBC.
2.
Dehidrasi
3.
Konsumsi alkohol
4.
Leukemia
5.
Kekurangan vitamin A
H. Penyakit yang Disebabkan Oleh Kadar Albumin yang Rendah
1.
Arthritis
2.
Infeksi kandung kemih.
3.
Penyakit ginjal
4. Stroke
5. Diabetes Melitus.
G. Obat – Obat dan Makanan
Yang Berpengaruh
Beberapa jenis makanan yang mengadung protein
seperti susu, yogurt, keju, kacang ± kacangan dibatasi dalamkonsumsinya untuk
pasien dialysis karena mengandung kadar kalium dan phospat yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
The King Casino: A Review of A Good Casino
ReplyDeleteAn overview of the gri-go.com The King Casino, the 스포츠 토토 사이트 best online https://septcasino.com/review/merit-casino/ casino of 바카라 the 2020, casino game list. Learn about bonuses and games and more www.jtmhub.com